Jerat Asa
Sang pembenci datang dan menanyakan apa yang terjadi. Sang pujangga memberi sebuah petisi sarkasme yang sulit di tafsir. Keduanya berbincang hangat mengomentari semesta. Bertukar pikiran dan akhirnya mereka saling belajar jika mereka tidak benar-benar membenci dan tidak benar-benar berpuisi. Yang terjadi adalah ada seorang cucu Adam terjerat jaring bisu kegusaran masa lalu. Dia terperangkap dan mungkin tidak akan pernah lepas. Kecuali jika dirinya menjeratkan diri ke sesuatu yang lain. Sesuatu yang ia tidak tahu bagaimana bentuk jaringnya. Salam dari Birudalam, selamat malam.