Posts

Showing posts from October, 2015

Wheel

Semesta selalu tahu cara membuat hambanya tersenyum. Seperti lautan yang bertuju pantai, atau seperti burung berpulang sangkar, semua sudah ditulis dalam manuskrip mahakarsa. Seperti hari ini, semua mendung perlahan pergi, semua luka perlahan sirna. Hidup kembali

Berkembanglah (musik Indonesia)

Entah saya yang telat menyadari atau memang ini sedang waktunya. Sepertinya musik Indonesia sedang berkembang dengan pesat. Bak tunas yang tumbuh karena klorofil yang merasuki sukmanya dijalur yang tepat, kuping saya akhir-akhir ini dipenuhi syair dan ritme lokal yang berkharisma. Rasuk membeli rilisan fisik yang payah beberapa bulan lalu mengembara lagi saat ini. Beberapa rilisan fisik yang sebenarnya telat saya beli akhirnya terbeli, wishlist rilisan fisik yang baru meluncur pun sekarang sudah tersusun rapih di rak cd. Dan kesemuanya adalah karya lokal yang menjadi favorit baru untuk didengar setiap hari. Mengenal materi yang luar biasa setiap hari membuat saya yakin jika Indonesia punya potensi membuka gerbangnya lebih luas di bidang musik. Beberapa rilisan berbahaya sepertinya sudah pas jika dimasukan kedalam level internasional. Saya tidak ingin menyebutkan apa saja rilisan berbahaya itu karena itu hanyalah sisi subyektif saja. Tapi diluar itu semua, apresiasi tinggi dan kebanggaa...

Kemarau Cepatlah Berakhir

Kering, tandus, api, asap. Semua tercamput tanpa arah jelas menghancurkan segalanya, menganalogikan amarah sang pencipta. Kebakaran hutan yang tak kunjung dapat tanggapan serius menjadi suatu keseriusan sendiri. Cibiran negara tetangga karena mendapatkan tamu yang sangat merugikan (asap) seharusnya menjadi tamparan besar, bukan hanya untuk government, tetapi untuk kita juga, para civil yang sudah seharusnya menjaga kestabilan rumah besar yang kita tinggi ini. Panas yang sudah ditahap anomali di beberapa kota di Indonesia seharusnya dijadikan semiotika jika kita harus melakukan sesuatu untuk bumi ini. Jangan berpikir langsung ke tahap yang masif, cukup peringati diri sendiri jika setidaknya kita harus memelihara ibu pertiwi kita ini dengar benar, minimal tifak membuang sampah sembarangan karena dari hal semacam itu, dampak yang akan dihasilkan besar sekali, percayalah. Doa saya sekarang ialah, kemarau cepatlah berakhir, dan Tuhan tolong batalkan strapMu.