Writing a Resurrection
WRITING
Senang bisa mempunyai waktu untuk menulis. Apa kalian tahu? jika waktu yang paling berharga untuk saya adalah waktu dimana saya sendiri di salah satu sudut rumah orang tua saya, menghirup udara ibukota Jakarta dengan semilir dupa, rokok plus teh hangat (bukan alkohol yang kebanyakan orang tahu jika saya senang meminumnya dalam porsi berlebih) dan dilengkapi dengan alunan musik kesukaan saat ini. Itu adalah waktu sempurna untuk saya. Dimana saya seperti mempunyai sisi privasi yang lengkap.
Beberapa bulan kebelakang saya jarang menulis karena banyak melacurkan waktu saya untuk klien dan kantor saya yang sangat amat banyak menyita hari, bahkan untuk berbincang bersama keluarga saya saja sulit. Dan mumpung momennya pas karena ini adalah akhir tahun dan mungkin ini adalah tulisan terakhir saya di tahun ini, jadi saya ingin mengungkapkan perjalanan saya selama tahun 2017, tidak dalam berbentuk point tetapi hanya garis besar.
Tahun 2017 adalah tahun dimana saya merasa benar-benar melakukan perjalanan untuk hidup saya, merasakan rasanya terjatuh, tertindas, bingung dengan arah dan tujuan, dan seperti hanya mendapatkan jalan buntu dan pastinya banyak sekali merasakan ditinggalkan oleh orang-orang terdekat saya, dan satu lagi, di tahun ini saya merasakan rasanya kehilangan semua yang saya punya, harta benda yang penting seperti mobil dan tas yang berisi semua perjalanan hidup saya selama beberapa tahun kebelakang. Di lain sisi, tahun ini adalah tahun yang sangat momensional menurut saya, saya lulus kuliah tahun ini, menyelesaikan proyek besar di awal tahun dengan akhir yang cukup tidak menyenangkan dan masih banyak lagi yang jujur saya lupa apa saja. As always, 2017 adalah tahun yang berat, lebih berat daripada tahun sebelumnya.
Jika dianalogikan, tahun 2017 adalah tahun dimana saya memulai untuk menuruni bukit yang telah saya capai di tahun 2016 dan bersiap menaiki gunung yang saya akan panjat untuk hidup saya di tahun-tahun mendatang. Semoga saya dimasa mendatang ketika membaca tulisan ini akan tersenyum tipis karena saya saat ini telah merasakan jatuh, lalu lebih siap dan berhati-hati dalam melangkah dan menjadikan ini sebagai momen untuk kebangkitan untuk apa yang saya akan rasakan di masa depan. Semoga.
RESURRECTION
Selama bulan-bulan akhir 2017 akhirnya saya baru menyadari sekarang jika ini adalah sebuah momen kebangkitan untuk saya. Dimana saya telah bekerja sekarang, bekerja dalam konteks yang sebenarnya, mencari sumber penghidupan untuk diri saya sendiri, dan saya seperti mempunyai wadah untuk memulai karir untuk mencapai goal saya. Tuhan seperti menyetting tahun ini untuk membuat saya berpikir untuk menjadi suatu pribadi yang lebih baik dan lebih matang.
Ini seperti yang sudah saya katakan tadi, jika saya sedang mendaki gunung saya sendiri, walaupun posisinya sekarang saya sedang dalam membantu suatu perusahaan untuk tumbuh. Setidaknya ini saya jadikan untuk menjadi batu loncatan untuk saya terhadap apa yang akan saya lewati nanti.
Apa yang saya sedang rasakan saat ini? Gembira, suka cita, karena menurut saya, saya berhasil melewati tahun ini dengan pengalaman-pengalaman yang sangat berharga. Dan saya yakin banyak momen-momen besar di depan sana yang telah menunggu saya, dan saya harus siap melewatinya.
Dan untuk saya dimasa mendatang. Maaf telah memilih keputusan-keputusan bodoh tahun ini, lagipula kamu juga tahu apa prinsip kita, "Seberati apapun beban masalah yang kamu hadapi saat ini, kamu akan lebih menyesal ketika kamu tidak melewatinya".
ENCHORE
Sedikit memudarkan keseriusan. Menurut ilmu alam yang suatu suku yang mereka pelajari, tahun 2018 adalah momen saya untuk bangkit, dan kurang-lebih saya mempercayai itu karena saya sudah merasakannya mulai dari sekarang. Dan semoga itu benar. Semoga...
Comments
Post a Comment