Muak Untuk Melihat (Politik Bangsat)

Pesta politik mungkin adalah ungkapan yang tepat untuk saat ini. Tapi apakah kalian melihat ada yang aneh dari segi manapun tentang politik saat ini atau tahun ini, khususnya dari segi media. Dimana media yang seharusnya netral, yang seharusnya membeberkan fakta bukan opini atau mungkin memang fakta yang dibeberkan tetapi hanya fakta positif dari salah satu calon yang bisa dibilang sudah menguasai media, malah fakta positifnya bisa dibilang fakta sampah dan tentunya bisa dibilang dengan opini juga.

Serba salah jika ingin bersikap golput saat ini. Karena Indonesia memang membutuhkan kita (rakyat) untuk menyelamatkan negeri ini. Walaupun sebenarnya siapapun yang terpilih juga tidak ada efeknya bagi kita (jangan munafik lah, ini memang benar adanya). Jika anda berpendapat jika itu berefek untuk kita, tolong jelaskan?. Toh siapapun yang terpilih nanti tidak bisa menaikan gaji saya atau uang jajan saya. Toh yang terpilih nanti tidak bisa menjanjikan hidup saya lebih bahagia karena ya memang yang menentukan itu semua diri kita bukan orang lain. So, siapapun yang duduk di kursi presiden nanti pasti tidak akan berpengaruh untuk kita.

Dan jika ada pertanyaan mengapa kita harus memilih sedangkan kita tahu tidak akan ada dampak besar untuk hidup kita. Jawabannya ialah karena politik itu hukumnya fardu ain dalam setiap warga negara, alias hukumnya wajib. Tanpa kalian sadari, kalian sudah berpolitik dalam hidup kalian. Berpolitik bukan hanya mencoblos seseorang dalam bilik suara pemilihan calon legislatif kemarin, tapi lebih luas dari itu. Kalian bekerja, itu berpolitik. Kalian bersekolah, itu berpolitik. Karena apa, karena politik mencakup segalanya, mencakup ekonomi ataupun pendidikan malah lebih luas dari itu semua. Apapun yang kalian kerjakan ialah sikap berpolitik, percayalah.

Kembali ke inti masalah Saya muak untuk melihat politik-politik bangsat saat ini. Mereka semua membunuh satu sama lain. Mereka saling menghina saling mencaci walaupun bukan dari mulut mereka. Ini sudah kotor. Ini ada yang tidak beres. Media pun begitu, mereka hanya memberi sisi positif dari salah satu calon presiden yang menguasai mereka. Seharusnya ini tidak terjadi. Seharusnya ialah media hanya bersikap netral, mengabarkan sisi positif ataupun negatif dari keduanya, bukan jomplang seperti ini.

Media bukan lagi sebagai alat pemberitahu masyarakat tentang hal-hal yang para calon presiden lakukan. Tetapi hanya memberi kebohongan agar masyarakat terdoktrin untuk memilih salah satu calon presiden. Media sudah rusak saat ini. Ikut campur terlalu banyak mungkin bagus, tetapi bukan ikut campur untuk mengusung salah satu calon. Tetapi seharusnya mengusung kejujuran dalam berpolitik. Lebih tegas memberitakan mana yang benar terjadi dan mana yang salah, MENJADI PENENGAH BUKAN PENADAH UANG PENGUASA.

Mungkin saya hanyalah rakyat biasa, tetapi ini suara rakyat. Kami butuh fakta agar mata kami lebih terbuka lebar tentang visi misi kedua calon presiden ini. Kami butuh informasi tentang apa yang mereka lakukan. Kami butuh sesuatu untuk mengetahui track record mereka. Butuh suatu ringkasan agar kami yakin harus memilih yang mana. Agar kami benar dalam memilih nanti. Kami butuh itu semua. Butuh fakta bukan opini. Bukan opini!

Comments

Popular posts from this blog

Star Tetrahedron

LOST