Pernikahan Itu Lucu

Mungkin sebagian dari kalian akan menganggap saya atheis sete;lah membaca artikel ini, tetapi saya tidaklah atheis. Mungkin jika agnostic, ya sedikitlah.

Beberapa hari terakhir banyak sekali teman-teman dan kerabat-kerabat saya yang menikah. Dari situ saya mulai berpikir jika pernikahan itu lucu dimana 2 orang kekasih mengucapkan kata yang mengikat. Lucunya menurut saya adalah pada bagian itu. Bagian dimana 2 orang mengucapkan sesuatu yang mungkin ikrar untuk disatukan. Dan apakah hanya dengan kata-kata mereka resmi bersatu tanpa membuat dosa lagi jika berhubungan intim atau berpegangan tangan misalnya.

Saya masih berpikir jika dimana kata-kata bisa mengikat dalam segi rohani. Apa bedanya dengan saya dan kekasih saya yang mungkin tidak ada ikatan tetapi melakukan hal yang sama (misalnya). Sedangkan saya berdosa dan mereka yang sudah mengucapkan ikrar tersebut tidak berdosa lagi.

Apakah pernikahan itu wajib hukumnya? mungkin sedikit ketidak beruntungan bagi saya yang lahir di dunia bagian timur, dimana banyak sekali adat yang sangat amat dijunjung oleh orangtua dahulu yang benar-benar masih tidak boleh dilanggar hingga kini. Contohnya pernikahan.

Saya menganggap pernikahan itu tidak penting. Menurut saya, sepasang kekasih yang sudah saling mencinta tidaklah harus menikah untuk hidup selamanya, cukuplah berkomitmen dan jaga komitmen itu hingga maut memisahkan, dan itu cukup. Tidak harus dengan mengucapkan janji yang didengar beberapa saksi atau mengucapkan ikrar yang didengar oleh "tetua" agama seperti pastur atau ustadz

Jika beberapa dari kalian menganggap jika menikah adalah salah satu dari komitmen, mungkin benar juga. Tapi saya mempunyai sanggahan untuk itu. Menikah mungkin bisa disebut sebagai komitmen, tapi apakah membuat komitmen harus seribet itu. Dimana kalian harus mempersiapkan segalanya dengan kompleks hanya untuk 1 hari yang menurut saya akan sia-sia nantinya. Kenapa sia-sia, karena orang akan melupakan hal itu keesokan harinya bukan? benar kan? tentu benar.

Mempersiapkan gaun atau baju adat, memanggil semua kerabat menuju suatu tempat pada hari yang sudah ditentukan, menurut saya itu tidak penting. Kerabat dan teman cukup tau jika kami serius menjalin hubungan untuk selamanya, itu sudah cukup menurut saya, tanpa adanya pernikahan tentunya.

Dan apakah saya akan menikah? saya belum tahu, tetapi saya usahan sebisa mungkin tidak, karena apa, ya karena itu tidak penting menurut saya. Tetapi mungkin jika ada paksaan dari orang tua saya dan orang tua pasangan saya yang mengharuskan kami menikah, mungkin saya akan memikirkan ulang apakah saya akan menikah atau tidak.

Jadi apakah menikah itu salah? terserah kalian menganggapnya bagaimana. Tetapi menurut saya, iya.

Comments

Popular posts from this blog

Star Tetrahedron

LOST