Selamat Natal Dan Selamat Melihat Tuhan Yang Sedang Tersenyum
Tahun ini hebat menurut gue. Gak ada gembar-gembor tidak boleh mengucapkan "selamat natal" dari kaum muslim untuk kaum nasrani. Atau jangan-jangan ada tapi karena gue jarang nonton tv jadi nggak tahu. Seenggaknya ada bagusnya jika gue jarang nonton tv. Jadi gak pernah dengar berita-berita gak penting seperti itu.
Gue sangat benci kepada mereka yang terlalu membesar-besarkan agamanya, dan menilai agama orang lain itu salah dan pada akhirnya akan dibakar bersama-sama dengan Lilith dan Behemoth di neraka. Tapi buat gue, orang yang terlalu membesar-besarkan agamanya sampai mencaci kepercayaan orang lain lah yang akan dimakan oleh Lucifer di kerak neraka nanti.
Ingin cerita sedikit dimana beberapa tahun belakang hidup gue dikelilingi teman-teman dari berbagai agama. Tidak seperti jaman gue sekolah dulu yang bisa dibilang cuman punya 1 atau 2 orang teman yang berbeda agama. Sekarang 60% temen gue malah kristiani. Dan itu sangat memberi gue pelajaran tentang toleransi dan pluralisme.
Gue sangat benci kepada mereka yang terlalu membesar-besarkan agamanya, dan menilai agama orang lain itu salah dan pada akhirnya akan dibakar bersama-sama dengan Lilith dan Behemoth di neraka. Tapi buat gue, orang yang terlalu membesar-besarkan agamanya sampai mencaci kepercayaan orang lain lah yang akan dimakan oleh Lucifer di kerak neraka nanti.
Toleransi dan pluralisme itu penting di hidup kita buat gue, karena dengan begitu kita akan merasakan damai rohani yang sangat nikmat. Ketenangan jiwa akan tidak membenci siapapun dan berdoa agar kita semua berjumpa di surga dan melihat Adam dan ibu Hawa tersenyum melihat kita. Tersenyum akan tidak ada perbedaan dan perdebatan tentang Tuhan manakah yang paling benar. Atau mereka (Adam dan ibu Hawa) tersenyum bahagia karena kita semua bisa berpegangan tangan tanpa harus melihat warna kulit atau ras atau ukuran mata kita.
Dan gue rasa jika Tuhan itu bukan satu tapi dua atau tiga atau bahkan puluhan, mereka akan berkompromi jika akan membakar manusia-manusianya yang memperdebatkan tentang perbedaan.
Tujuan gue buat artikel ini agar kalian paham jika diatas perbedaan yang kita punya. Diatas perdebatan (agama) yang kalian bincangkan. Ada 1 hal yang paling penting; lihat diri, berkacalah, apakah kalian sudah menjadi manusia yang sempurna. Jika belum, tidak usahlah kalian memperdebatkan apapun, damaikan jiwa kalian. Dan jika kalian merasa diri kalian sudah senpurna, temui gue, karena gue tertarik untuk memperdebatkan kesempurnaan diri kalian.
Akhir kata, selamat natal untuk kalian semua yang merayakan. Semoga Tuhan saya dan Tuhan kalian bisa saling tersenyum dan tertawa diatas sana dan menertawakan perdebatan tentang perbedaan yang sebagian manusia perbicangkan. Dan semoga Tuhan kita memberkati kita semua. Amin
Salam dari Birudalam, selamat malam.
*LISSOI!
Comments
Post a Comment