Pensiunkan Dia [part 2]

Setelah banyak membaca koran harian ibukota yang terbit dalam bentuk fisik ataupun maya semakin terlihat "kebodohan" calon gubernur yang satu ini. dia mengklain jika dirinya berhasil membuat Jakarta aman sedangkan pesaingnya tidak berhasil membuat kota yang dipimpinnya saat ini aman.

Ini adalah pernyataan tolol menurut gue, gimana enggak, apakah Jakarta bisa dibilang aman jika kemarin baru saja ada geng motor yang mengobrak-abrik seven eleven atau ada beberapa ormas yang perang di kota ini, apakah ini aman? atau apakah bisa dibilang aman jika dimalam hari para wanita harus sangat berhati-hati jika menaiki angkot karena takut diperkosa? banyaknya perkosaan di angkot Jakarta membuat semua wanita di Jakarta menjadi was-was jika ingin naik angkot. atau apakah Jakarta bisa dibilang aman jika masih banyak perang antar universitas di kota yang kacau ini. ha?!.

Dan juga dengan dilaporkannya sang pesaing ke panwaslu karena di televisi ada iklan asosiasi pedagang pasar menampilkan sosok jokowi di iklannya, tim sukses dirinya (FB) menyebut jika iklan itu hanya kampanye untuk dukungan kepada Jokowi. so? dengan partai PKS yang terang-terangan mendukung dirinya dan diadakannya halal-bihalal besar-besaran di bulungan minggu ini (9/2/2012) apakah itu bukan kampanye juga?.

Udehlah brader, kalo lo mau judge atau buat isu-isu ya dipikir dulu gitu, jangan malah ngejatuhin diri lo sendiri. gue yang rakyat biasa jujur udah enek sama sikaplo yang menurut gue tolol itu. diem aja udah, kita tunggu tanggal 20 gimana, oke.

dan gue gue tegasin di artikel ini bahwa gue buat artikel ini bukan semata-mata gue dukung JW tapi ya gue cuman pengen keluarin ke khalayak umum apa yang gue liat gitu. apa yang diliat dari seorang mahasiswa biasa yang gak tau apa-apa soal politik. jadi, sudah saatnya kita pensiunkan dia, sudah saatnya dia mengurus anak istri dan cucu nya saja, bukan mengurus kota kacau yang kita cintai ini.

jadi insitasinya adalah.. sebungkus 38ribu

Comments

Popular posts from this blog

Star Tetrahedron

LOST