Gejolak Solar Plexus
Minggu, 10 maret solar plexus ku kembali bergejolak. Kali
ini goncangannya lebih besar daripada biasa. Ini pernah kurasakan beberapa kali
dan sialnya ku benci ini. Bergantung pada subjek tertentu yang sebenarnya
subjek lama yang sudah lama coba kuhapus tapi ternyata masih ada. Bagai
tumbuhan yang sudah kucabut tapi ternyata benihnya masih tumbuh di dalam tanah
dan ketika kutinggalkan rumah beberapa lama ketika ku kembali tahu jika
tumbuhan itu sudah menonjolkan tunasnya yang kecil yang sudah kutahu pasti akan
menjadi besar nantinya.
Wahai solar plexus. Bukannya aku tidak menikmati semua
ini. Tapi andai kau tahu waktu untuk berkarya sangatlah tepat untuk sekarang.
Bukan untuk mengurus penyakit di tepat tengah tubuh ini. Penyakit yang semua
orang pasti alami selama hidupnya berkali-kali dan dia menikmatinya tidak
seperti diriku yang mulai acuh memikirkan ini. Bukan berfikir untuk lebih bijak
tapi sebaliknya, aku berpikir untuk selalu menjadi bocah ingusan yang berharap tidak
mengetahui segalanya.
Wahai solar plexus, kumohon, jangan sekarang kau serang
aku..
Comments
Post a Comment