BIRUDALAM

Sering mereka melemparnya ke angkasa luas untuk menyelami kesenangan. Sering pula mereka menenggelamkan sampai kedalam kerak bumi agar merasakan kepedihan. Kepedihan yang sangat dalam. Apakah mereka tahu mereka sudah melakukan itu semua? Tidak, tidak sayang, mereka sangat amat tidak tahu tentang itu. Yang mereka tahu hanyalah mereka hanya ingin melakukan apa yang mereka ingin lakukan. Pada jam 10.20 mereka menerbangkanku ke awan, tetapi pada jam 12 tepat? mereka menenggelamkanku tepat di titik terdalam samudra. Jika kalian tanyakan apa yang mereka lakukan? Saya tidak tahu, karena mereka juga tidak tahu jika mereka melakukannya.

Apa yang salah jika seorang wanita sudah bisa dikatakan tidak lagi perawan sebelum mereka menikah? Apakah mereka benar-benar salah? Atau mungkin ini sudah dianggap biasa saja? Mungkin ini yang bisa gue utarakan disini.

Lakukan apa yang menurut kalian benar. Lakukan apa yang membuat kalian senang hari ini. Lakukan semua seperti biasa, seperti hari-hari kemarin. Jangan cemaskan esok. Jangan cemaskan detik yang akan datang. Jangan khawatir tentang tangisan lusa. Jangan khawatirkan semua. Percayalah semua akan senyum. Percayalah semua akan tertawa. Percayalah semua akan bahagia. Tanpa ada satu batu mengganggu. Tanpa ada satu batang kayu menghalang. Tanpa ada satu tembok memberhentikan. Memberhentikan kalian yang sedang tertawa malam ini. Memberhentikan kalian yang sedang bersenang-senang . Memberhentikan tenggakan alkohol kalian dini ini. Lakukan teman, lakukan. Lari kawan, lari. Takut hanyalah ilusi penebang harapan. Lakukan! karena aku disampingmu..

Menelaah kata-kata dari salah satu dosen favorit yang selalu mendoktrin mahasiswanya jika kita semua harus mempunyai pola pikir yang berbeda dengan orang kebanyakan atau bisa disebut juga dengan "think out of the box" jika kami semua (mahasiswanya) hidup di dalam dunia yang tinggal sisa-sisanya saja. dan gue pikir ini benar. apakah kalian berpikiran sama seperti gue?