Debat & Toples Kosong
Salah satu dosen favorit saya, Lang Alamanda, mengajari saya banyak nada lain dalam hidup. Selain meditasi dan mengatur nafas untuk mengolah suara, dia juga mengajari bagaimana bisa lebih baik dalam menyikapi suatu perdebatan.
Di dalam suatu perdebatan, pasti akan banyak ego dan emosi yang terbuang dan tertanam, dan itu adalah hal yang amat sangat salah. Maka dari itu lebih baik kita mengosongkan pikiran terlebih dahulu sebelum berdialog atau berdiskusi.
Dia memberi analogi seperti toples kosong. Toples kosong adalah analogi yang paling masuk akal menurut saya. Perumpamaannya adalah seperti ini, jika toples itu kosong, pasti akan banyak menampung benda yang akan dimasukan kedalamnya. Dan itu adalah analogi untuk pikiran kita. Jika kita mengosongkan pikiran terlebih dahulu sebelum kita berdialog, debat ataupun berdiskusi pasti kita lebih banyak mendapatkan isi dari dialog tersebut daripada kita menjadi paling sok tahu atau paling benar di dialog tersebut.
Jika kita tidak mengosongkan pikiran sudah pasti kita akan meremehkan statement atau pemikiran-pemikiran orang lain dalam diskusi tersebut dan menyebabkan kita tidak mendapatkan apa-apa. Sudah pasti kita hanya mendapatkan ego kosong dan kesia-siaan dan hanya membuang waktu semata.
Jadi. kosongkan toples sebelum diisi, kosongkan pikiran sebelum diskusi.
Salam dari Birudalam, selamat malam :)
Comments
Post a Comment