Trash!
Mungkin benar, sekali sampah tetap sampah. Apapun yang diperbuat, apapun yang dilakukan tidak akan mendapat penghargaan. Tapi ada apa dibalik ini? Apakah ada sesuatu? Jangan berharap banyak. Tidak selamanya semesta bekerja sesuai dengan pemikiran. Penyucian karma? Oh ini terlalu mahal harganya jika itu benar. Apakah jiwa dan raga ini belum juga bersih? Apakah ada saat nanti ketika tangan menyambut cahaya? Atau teruskah diam tersudut gelap. Bulan saja bisa bersinar dengan indahnya walaupun dia sedikit licik dengan menyempurnakan kelelahan sang matahari. Lalu, perbuatan apa yang seharusnya benar? Tunduk pada paradigma? Atau terus berlari dengen teropong persepsi? Kupikir, saya sudah ditahap depresi dimana semua tidak bisa lagi diverbalkan. Tapi sisi kanannya ialah, karya tidak pernah dibuat oleh kebahagiaan. Mari terluka.