Gezara! (part 2: Starting)

"Nggak seperti biasanya, feeling gue sangat bagus hari ini, apakah ini sebagai pertanda baik untuk hari ini, apakah yang akan terjadi dengan hari ini?" Geza berbicara seperti itu ke saya sambil meminum kopinya yang baru saja datang yang dibuatkan sang OB, sepertinya dia sangat bersemangat hari ini, entah karena saya sudah menyusun pertemuan tak terduga yang sudah saya rencanakan kepadanya. Ya, saya merencanakan pertemuannya dengan Ara, tapi Ara tidak tahu soal ini, saya bilang ke dia jika hanya mengajaknya makan siang, tidak bilang kalau saya mengajak Geza juga, haha.

Jam 11 tepat Ara masih berhadapan dengan komputer di depannya, dia seperti sangat serius untuk menulis naskah yang akan diberikan ke redaktur sebelum jam makan siang, dia juga terlihat lapar karena saya teman dekatnya juga jadi tahu bagaimana sikap dia ketika lapar, dia begitu terburu-buru mengerjai tulisannya yang mungkin sudah 80% selesai. saya pun menghampirinya dan bertanya kepadanya apakah nanti jadi, dan dia menjawab "lo sengaja kan ngajak gue, gue tau, pasti lo ngajak Geza kan?", saya pun terkejut karena kenapa dia tahu, tapi untung saya punya 1001 alasan untuk mengelak, saya pun menjawab "daritadi Geza udah gue hubungin tapi gak diangkat telfon gue, padahal emang sih gue ngajak dia, tapi kayaknya dia gak bisa". dia pun percaya sepertinya kepada saya. sepertinya Ara sekarang sudah tahu jika Geza menyukainya, mungkin dari gerak-gerik Geza yang agak canggung ketika didepannya atau ada lain hal yang membuatnya tahu jika Geza sangat menyukainya.
   -"gue udahan nih, ayo jadi makan nggak? dimana enaknya nih?", Ara seperti bersemangat karena sangat lapar
   -"hmm dmana enaknya, cari fastfood yang deket-deket aja supaya gak jauh baliknya, sekarang kan hari senen, pasti macet ra", jawabku

Dan akhirnya kami pun makan di restaurant fastfood ternama yang letaknya gak jauh dari kantor kami. saya pun diam-diam menghubungin Geza lewat BBM, dan Geza pun membalas dengan singkat tapi jelas "OK" haha. setelah saya dan ara memesan makanan tak lama Geza pun datang dengan senyum semangatnya. Ara menendang kaki saya yang mungkin dia sedikit kesal karena merasa terbohongi, tapi dia tetap membalas senyum Geza kepadanya.

Banyak pembicaraan yang agak kurang nyambung, mungkin karena Geza yang yang canggung dan mungkin Ara yang sedikit kesal kepada saya, tapi setelah beberapa lama obrolan pun mulai seru, membahas tentang pekerjaan sampai teman sekantor yang menyebalkan dan yang bersifat lucu juga. sekitar 1 jam kami disana dipenuhi canda tawa, tapi sepertinya Ara sedikit sibuk dengan gadgetnya, tapi saya tidak tahu dia sedang apa, menghubungi temannya atau apa, tapi dia tetap selalu tertawa ketika kami membicarakan hal konyol. diam-diam Geza selalu curi pandang ke Ara, saya selalu memperhatikan dia, sepertinya dia sangat senang dengan pertemuan yang sengaja saya rencanakan ini.

Ternyata Ara punya janji kepada kakaknya yang berada di salah satu mall di daerah jakarta utara. Ara pun meminta saya untuk mengantarnya, saya pun tidak akan mengantarnya karena saya tahu ini adalah kesempatan Geza untuk mengantarnya, saya pun menolak permintaannya untuk mengantarnya, saya beralasan jika saya ditunggu oleh salah satu narasumber untuk bahan tulisan saya. dan saya langsung menyuruh Geza untuk mengantarnya. Geza pun bingung, entah sangat senang atau dia memang bodoh. saya pun menegaskan omongan saya, dan dia menjawab "iyaudah gue aja yang nganterin, lo mau kan ma gue ra?" bicaranya agak terbata-bata, mungkin dia gugup haha. dan Ara pun menjawab "yaudah, gak ngerepotin kan?", dan Geza membalas "enggak kok, gua juga lagi gak ada kerjaan, hehe"

Saya pun kembali ke kantor dan mengerjakan beberapa artikel yang belum terselesaikan, sekitar 2 jam kemudian Geza pun datang dengan muka yang sangat senang dan terlihat lelah, karena memang jarak dari kantor ke mall yang dituju agak jauh, mungkin sekitar 20km. dia bercerita banyak tentang pembicaraan dengan Ara di perjalanan, dan mereka berdua terkejut karena ternyata adik Geza yang bernama Vira ternyata adalah teman sekelas Ara waktu SMA. sepertinya obrolan mereka sangat nyambung, Geza terlihat sangat amat senang, saya tidak pernah melihat muka dia yang seperti ini, sepertinya dia memang sangat menyukai Ara, dan mungkin dia sudah memendam rasa sayang kepada Ara.

------

Entah berapa Dewi Fortuna yang mengelilingi gue tadi, hari ini serasa begitu indah dan berwarna dan juga gue berasa menjadi cowok beruntung hari ini. karena lebih dari ekspektasi gue, ternyata gue berhasil mengalahkan rasa canggung gue kalo didepan dia, dan bukan itu aja, gue pun berhasil ngobrol banyak ma dia. gue shock pas tau ternyata dia temen ade gue, mungkin next time kalo ketemu dia gue harus bawa ade gue, mungkin supaya gue sama dia besi lebih deket 1 langkah lagi, hehe.
oiya, dan akhirnya motor kesayangan gue pun berhasil dinaikin dia, gue ngeboncengin dia tadi dari resto fasfood ke mall, hari yang sangat indah, begitu indah hehe.

Geza-
24/8/12

Comments

Popular posts from this blog

Star Tetrahedron

LOST